Padasaat hendak pulang menuju Bekasi, di dalam kereta
terdapat siswa siswi yang sedang heboh berdiskusi mengenai tugas sistem
ekonomi. Wah.. tepat sekali dengan tugasku mengenai pengantar bisnis kali ini.
Dengan percaya diri dan SKSD (sok kenal sok dekat), akupun ikut nimbrung dengan
mereka. Oh iya..., sebelumnya, pasti kita pernah dan mungkin sering mendengar
apa itu sistem ekonomi. Pada saat kita duduk di bangku SMP juga pernah kan
belajar tentang sistem ekonomi? bahkan di SMA juga dipelajari bukan? Mereka
mulai bertanya kepada saya,
"Kak, bisa jelasin
nggak mengenai sistem ekonomi ?"
Menurut kamus yang saya beli di toko buku terdekat, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sedangkan ekonomi sendiri adalah ilmu mengenai azaz azaz produksi, dan pemakaian barang barang serta kekayaan. Jika kita kaitkan dan kita satukan, maka pengertian sistem ekonomi itu adalah suatu cara yang dilakukan pemerintah untuk menjalankan dan mengelola suatu kegiatan perekonomian untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan negara.
Yang tadi itu hanya asumsi saya saja dan dibantu oleh kamus
mengenai pengertian sistem ekonomi. Untuk lebih jelasnya, mari kita tanyakan
kepada ahlinya.
1. Chester A Bemand
Menurut om Chester, sistem ekonomi itu adalah suatu
kesatuan yang terpadu secara kolestik yang didalamnya ada bagian bagian. Masing
masing bagian itu memiliki ciri dan batas tersendiri.
2. Gregory Grossman dan M. Manu
Menurut om Grossman dan om Manu, sistem ekonomi itu adalah
sekumpulan komponen komponen atau unsur unsur yang terdiri dari atas unit unit
dan agen agen ekonomi, serta lembaga lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang
menopang dan mempengaruhi.
"Lalu... jelasin dong kak, jenis jenis sistem ekonomi
berdasarkan dari ideologinya ?"
Setelah kita mengetahui arti sistem ekonomi dari ahlinya, mari kita lanjutkan pada jenis jenis sistem ekonomi berdasarkan dari ideologinya.
1. Merkantilisme
Sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan
perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang
dimiliki suatu negara. sistem ekonomi untuk menyatukan dan meningkatkan
kekayaan keuangan suatu bangsa dengan pengaturan seluruh ekonomi nasional oleh
pemerintah dengan kebijaksanaan yang bertujuan mengumpulkan cadangan emas,
memperoleh neraca perdagangan yang baik, mengembangkan pertanian dan industri,
dan memegang monopoli atas perdagangan luar negeri.
Merkantilisme tertuang dalam peraturan negara yang berbentuk proteksionisme dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Menggunakan ekspor dengan insetif dan menghadang impor dengan tarif.
Negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Inggris, Belanda, Portugal, Perancis, dan Spanyol.
2. Kapitalisme
Sistem yang proses pengusahaan kesejahteraan
untuk bisa memenuhi kebutuhan. Selain itu, paham ini tidak tidak mau
melihat serta memahami proses pengambilan dan pengumpulan modal yang sudah
diperoleh dari setiap transaksi komoditas ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi kapitalisme :
a. Semua alat produksi dan sumber ekonomi dikuasai seluruhnya oleh negara, semua kekayaan adalah kekayaan sosial, hak milik seseorang atas alat produksi dan sumber ekonomi tidak diakui dan dimiliki secara kolektif.
b. Alat produksi dimiliki oleh individu atau badan hukum. Hak milik perseorangan bersifat individualistis.
c. Produksi dilakukan oleh swasta berdasarkan kebebasan individu untuk menentukan usahanya sendiri dan kebebasan memilih pekerjaaanya sendiri atas inisiatif dan tanggungjawabnya sendiri, kebebasa membuat kontrak (jual-beli, sewa, pinjam dan perburuhan) dan kebebasan hak milik.
d. Motif perolehan laba adalah sebesar-besarnya merupakan dasar penentuan jenis dan jumlah barang yang diproduksi.
e. Pasar ditandai dengan persaingan bebas, dalam mana harga ba-rang ditentukan oleh interaksi atau mekanisme bebas antara penawaran dan permintaan atau dengan kata lain persediaan dan konsumsi.
f. Pada dasarnya negara tidak campur tangan dalam kehidupan eko-nomi. Tugasnya hanya menjaga tertib hukum yang menjamin kebebsan usaha setiap individu.
Contoh negara yang menganut paham kapitalisme adalah
AS, Inggris, dan Jerman.
3. Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Contoh negara yang menganut paham komunisme adalah Vietnam,
Kuba, Laos, dan Korea Utara.
4. Sosialisme
4. Sosialisme
Sistem ekonomi sosialis percaya bahwa kemakmuran baru dapat tercapai jika secara umum masyarakat telah makmur. Dalam sistem ekonomi sosialis, peranan pasar ditekan sedikit mungkin dan memperbesar peranan pemerintah. Dalam masyarakat sosialis sebagian besar kepemilikan faktor produksi atau asset ekonomi merupakan kepemilikan masyarakat (sosial).
Ciri dari sistem ekonomi sosialisme adalah :
a. Semua alat produksi dan sumber ekonomi dikuasai seluruhnya oleh negara, semua kekayaan adalah kekayaan sosial, hak milik seseorang atas alat produksi dan sumber ekonomi tidak diakui dan dimiliki secara kolektif.
b. Seluruh kegiatan ekonomi, termasuk produksi dan distribusi barang-barang merupakan usaha bersama dibawah pimpinan dan pengwasan pemerintahan negara. Uasaha swasta tidak dikenal dan semua perusahaan adalah perusahaan swasta. Semua warga masyarakat adalah pekerja yang dibebani kewajiban turut serta dalam kegiatan ekonomi menurut kemampuan, dan setiap warga negara jamin keperluan hidupnya menurut kebutuhan.
c. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditetapkan menurut cara pemerintah pusat atau badan pusat yang dibentuk pemerintah.
d. Sifat serba negara (etatisme) disamping produksi dan distribusi, juga mencakup pengaturan konsumsi dan penentuan harga barang menurut rencana dan penetapan pemerintah.
e. Negara adalah penguasa mutlak. Bahwa tidak ada milik perseo-rangan, kecuali atas barang-barang yang sudah dibagikan, tidak ada kebebasan mengusai barang yang dihasilkan dengan tenaga kerjanya sendiri, tidak ada kebebasan berusaha dan menentukan pekerjaan (sistem totaliter).
Contoh negara yang menganut paham sosialisme adalah
Laos,Jerman.
5. Fasisme
Sistem ekonomi ini senderung dikaitkan dengan kekuasaan politik yang kekuasaannya dipusatkan pada kediktatoran, atau setidak tidaknya pada kediktatoran partai. Fasisme bekerja pada setiap lapisan masyarakat. Memanfaatkan secara Psikologis kesamaan pokok yang ada seperti : frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman. Terutama hal ini jelas terjadi di Jerman. Fasisme bergerak untuk menciptakan kejayaan dimasa sekarang, karena bagi mereka hanya negara yang pernah unggul berhak atas sejarah dimasa sekarang. Dan inilah yang juga diandalkan oleh Hitler maupun Mussolini, dimana mereka mampu meyakinkan rakyatnya atas dasar keyakinan sejarah yang demikian.
Contoh negara yang menganut paham fasisme adalah Itali,
Jerman, dan Jepang.
6. Demokrasi Ekonomi
Suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan yang merata dan berkeadilan, sehingga tercapai kemakmuran rakyat.
Ciri ciri positif dari demokrasi ekonomi diantaranya adalah :
a. Perkembangan disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
b. Cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri ciri negatif dari demokrasi ekonomi adalah :
a. Sistem free fight liberalism
a. Sistem free fight liberalism
Sistem yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain.
b. Sistem etatisme
Negara beserta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak
dan mematikan bangsa lain.
c. Monompoli
Pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok
"Tadi kan menurut asumsi kakak, sistem ekonomi
itu adalah suatu cara yang dilakukan pemerintah untuk menjalankan dan mengelola
suatu kegiatan perekonomian untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan negara.
nah... bicara tentang kegiatan ekonomi, pastinya bicara tentang uang. Bicara
tentang uang, pastinya bicara tentang bisnis. Bicara bisnis, pastinya bicara
tentang keuntungan. Lalu, bedanya bisnis yang hanya mencari keuntungan dan
bisnis yang tidak mengejar keuntungan itu gimana kak ?"
Menurut pendapat saya, bedanya sudah
jelas terletak pada keuntungannya. di dalam suatu kegiatan berbisnis adalah
untuk mencari keuntungan. Nah, keuntungan itu bisa didapat dari menaikan suatu
harga dari harga yang sudah ditetapkan pemerintah ataupun menjual kembali
barang yang kita beli dengan harga yang berbeda dari awal kita membelinya.
Banyak yang bilang kalau "hidup di zaman sekarang itu, yang berkuasa
adalah uang.. apa apa uang.. apa apa uang..." mungkin karena hal itulah
yang membuat kebanyakan orang mencari keuntungan yang banyak. walaupun mencari
keuntungan itu tidak ditentukan batasannya, tapi.. ingatlah, asas dari
perniagaan adalah menguntungkan bagi kedua pihak yang melakukan kegiatan
bisnis.
"Terus kak.. bagaimana pandangan masyarakat sekarang
dengan masyarakat zaman dahulu mengenai profesi bisnis ?"
Hmm... kalau menurut pendapat saya sih,
perbedaannya sangat terlihat jelas. Zaman dulu itu masih banyak yang belum
tertarik dunia bisnis, hanya orang orang perantauan saja yang membuka bisnis di
tanah rantauannya untuk menyambung kelangsungan hidupnya. Apalagi dengan modal
yang besar, sekiranya akan memikirkannya dan menimbangnya dua kali. Zaman dulu,
profesi bisnis masih dipandang sebelah mata. Apalagi bisnis toilet umum.
Akan tetapi, lihatlah sekarang. Bisnis toilet
umum menjadi menjamur. Bagaikan mencari emas di selokan. Walaupun sedikit
kotor, tapi bisa mendapatkan uang ataupun keuntungan yang bisa menyambung
kelangsungan hidup bagi si pembisnis. Balik lagi mengenai profesi bisnis di
zaman sekarang. Bisnis menjadi hal yang tidak asing lagi dan menjadi tren di
zaman yang semakin canggih ini. Bukan hanya dari kalangan tua, kalangan mudapun
mengambil peran dalam berbisnis. Contoh yang sering kita temui adalah diantara
teman teman kita di kampus ataupun di sekolah pasti ada yang berbisnis pulsa.
Sekian info mengenai sistem ekonomi. (postingannya terlalu
panjang ya ?) semoga kalian tidak mengeluhkan mengenai isi postingannya yang
panjang ini..
Terimakasih... Semoga bermanfaat ^.^b
Wassalamu'alaikum wr,wb
*sumber
Drs. Muda, Ahmad A.K. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Jakarta: Reality Publisher.