Minggu, 06 Maret 2016

Jurnal si Dipa (Bab 3 Neko Bagian 7)

Kini babak kedua. Zisochi mulai main ngotot. Lagi lagi dia berhasil menyumbang 3 point. Akan tetapi dibalas Agung dengan shoot 2 pointnya dari kotak pertahanan kami. Dimenit terakhir, Abror melakukan aley up dan berhasil membawa tim kami menjuarai pertandingan ini dengan skor 10-7. (asik...minuman gratis.... wkwk :v). Langsung saja timku menyerbu koperasi sekolah. kami mengambil minuman isotonik dan juga membawa 1 dus air mineral untuk semuanya.

“ Nih, buat Syfa. Hauskan daritadi teriak teriak ? haha...” Ledekku.
“ Iya, makasih dip. Oh iya, Dipa nggak mau minumannya ? ” Tanya Syfa.
“ Minumannya air mineral aja biar minum bareng bareng sama yang lain.” Jawabku.

Kamipun minum bersama guru olahraga sambil menunggu bel pulang berbunyi. Tak lama kemudian, bel berbunyi. Bergegas yang lainnya pulang. Aku ke koperasi sekolah untuk membeli susu bubuk dan air mineral. Sedangkan Syfa memastikan anak kucingnya masih berada pada tempatnya. Setelah kubeli susu dan air mineral, langsung saja aku menyusul Syfa ke ruang KIR. Kusuruh Syfa untuk membawanya keatas gedung sekolah. Aku memberitahukan kepada Seno lewat SMS kalau aku akan telat untuk berkumpul bersama di masjid sekolah. Kini kami membuat rumah untuk anak kucing tersebut menggunakan bahan seadanya dari gudang sekolah. setelah selesai, kami beri mereka nama dan memberikannya mereka susu.

“ Dip, kira kira nama yang cocok untuk kucing kucing ini apa ya ? ” Tanya Syfa.
“ hmm.. kasih nama Syfa aja.. kan mirip sama Syfa, haha...” Ledekku.
“ ish... serius.., Dipa labil nih. Kemarin bilangnya mirip sama ikan buntal, sekarang sama kucing. Yang bener yang mana sih ? haha...” Ledek balik Syfa.
“ Kan kalo kemarin karena pipinya mirip ikan buntal, nah kalo sekarang idungnya mirip sama anak kucing.” Balasku.
“ kok ? ” Tanya singkat Syfa.
“ Iya, kan sama sama pesek hidungnya... haha ” Ledekku.
“ Enak aja, idung Syfa mancung ya... kan keturunan Arab... hehe..” Elak Syfa.
“ Iya, tapi cuma sedikit doang keturunannya. Cuma di idung doang haha...” Lanjutku.
“ haha... jadi mau dinamain apa nih ? ” Tanya serius Syfa.
“ hmm.. neko aja.. yang ini Neko, yang itu Neko, yang satunya lagi Neko. ” Kataku.
“ Artinya kucing kan? ye...itu sama aja kayak Bahasa Inggris.. pakenya Cat. ” Bete Syfa.
“ Daripada nggak ada nama, mending pake neko aja.. haha.. itu dinamain neko semua biar kalo dipanggil pada meong semuanya haha...” Jawabku.


Akhirnya kami meninggalkan Neko. Kami bergegas sholat dzuhur di masjid sekolah. Setelah itu Syfa langsung pulang kerumah dan aku ikut gabung bersama kelompok belajarku mengobrol di masjid sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar