Rabu, 03 Januari 2018

Jurnal si Dipa (Bab 4 Bagian 3)

Mereka yang sibuk dengan hukumannya ditemani dengan mereka yang sibuk mengganggu dengan ocehan serta celotehan. Pada dasarnya, semua akan terhubung melalui suasana dan interaksi yang akhirnya akan menyatukan satu sama lain. Novel Syfa kembali setelah dibarternya dengan lembar folio berisikan janji kepada Bu Suci. Hukuman sudah diselesaikan, namun tidak dapat menghapus nama mereka yang sudah tertulis di dalam buku kasus.

Hari semakin siang dan pelajaran terakhir segera dimulai. Keributan kelas naik menjadi dua kali lipat pasca perut yang kosong telah terisi kembali. Dalam siklus keributan kelas, terdapat empat fase yang dibuat oleh para pelajar. Fase pertama merupakan fase keributan sedang. Biasanya terjadi pada saat sebelum jam pelajaran dimulai hingga pelajaran pertama selesai. Hal ini terjadi karena masih ada siswa yang harus beradaptasi dengan suasana kelas (setengah ngantuk), masih ada yang melanjutkan tidurnya bahkan masih ada yang belum bangun dari tidurnya. (belum berangkat sekolah) Tetapi banyak siswa yang sudah bergosip mengenai ini itu hingga sibuk menyalin PR yang belum dikerjakan.

Fase kedua merupakan fase keributan yang dikategorikan rendah. Dikarenakan pada kursi barisan pertama dan kedua fokus menangkap materi yang tengah diberikan. Kursi barisan ketiga dan keempat terpisah menjadi dua bagian, bagian pertama ngobrol dengan nada yang direndahkan dan bagian kedua sesekali ngobrol sesekali menyimak (hanya menyimak, entah paham atau tidak.) Kursi barisan kelima dan keenam merupakan keramat. Bagian tersuram dalam dunia persekolahan. Pada barisan ini terdapat kumpulan pelajar yang populer dibicarakan diruang guru. Bagian ini sebenarnya sama dengan barisan pertama dan kedua, sama-sama fokus. Barisan pertama dan kedua fokus belajar dan barisan kelima serta keenam juga fokus belajar (tapi dalam mimpinya.) Ajaibnya ketika sukses, barisan pertama dan kedua menjadi Dokter, Guru, Akuntan, Programer dan lainnya. Sedangkan barisan kelima dan keenam menjadi pemilik tempat dimana barisan pertama dan kedua kerja. Entah itu pemilik rumah sakit, pemilik sekolah, pemilik perusahaan dan bahkan menjadi stackholder.

Fase ketiga merupakan fase keributan lanjut. Biasanya terjadi pada saat menjelang bel istirahat berbunyi. Hal ini terjadi karena veteran kelas (barisan kursi kelima dan keenam) terbangunkan oleh aroma jajanan dari arah kantin. Ditambah dengan hampir 50% konsentrasi belajar siswa sudah mulai menuju kantin dan koperasi sekolah. Dan terakhir adalah fase keributan final. Fase dimana perut dan stamina sudah terisi lagi ditambah dengan menjelang berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Hanya ada dua tipe guru yang mampu mengatasi suasana itu. Kalau bukan guru killer, ya guru penyabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar