Mereka yang sibuk dengan hukumannya ditemani dengan mereka
yang sibuk mengganggu dengan ocehan serta celotehan. Pada dasarnya, semua akan
terhubung melalui suasana dan interaksi yang akhirnya akan menyatukan satu sama
lain. Novel Syfa kembali setelah dibarternya dengan lembar folio berisikan
janji kepada Bu Suci. Hukuman sudah diselesaikan, namun tidak dapat menghapus
nama mereka yang sudah tertulis di dalam buku kasus.
Hari
semakin siang dan pelajaran terakhir segera dimulai. Keributan kelas naik
menjadi dua kali lipat pasca perut yang kosong telah terisi kembali. Dalam
siklus keributan kelas, terdapat empat fase yang dibuat oleh para pelajar. Fase
pertama merupakan fase keributan sedang. Biasanya terjadi pada saat sebelum jam
pelajaran dimulai hingga pelajaran pertama selesai. Hal ini terjadi karena
masih ada siswa yang harus beradaptasi dengan suasana kelas (setengah ngantuk),
masih ada yang melanjutkan tidurnya bahkan masih ada yang belum bangun dari
tidurnya. (belum berangkat sekolah) Tetapi banyak siswa yang sudah bergosip
mengenai ini itu hingga sibuk menyalin PR yang belum dikerjakan.
Fase kedua
merupakan fase keributan yang dikategorikan rendah. Dikarenakan pada kursi
barisan pertama dan kedua fokus menangkap materi yang tengah diberikan. Kursi
barisan ketiga dan keempat terpisah menjadi dua bagian, bagian pertama ngobrol
dengan nada yang direndahkan dan bagian kedua sesekali ngobrol sesekali
menyimak (hanya menyimak, entah paham atau tidak.) Kursi barisan kelima dan
keenam merupakan keramat. Bagian tersuram dalam dunia persekolahan. Pada
barisan ini terdapat kumpulan pelajar yang populer dibicarakan diruang guru.
Bagian ini sebenarnya sama dengan barisan pertama dan kedua, sama-sama fokus.
Barisan pertama dan kedua fokus belajar dan barisan kelima serta keenam juga
fokus belajar (tapi dalam mimpinya.) Ajaibnya ketika sukses, barisan pertama
dan kedua menjadi Dokter, Guru, Akuntan, Programer dan lainnya. Sedangkan
barisan kelima dan keenam menjadi pemilik tempat dimana barisan pertama dan
kedua kerja. Entah itu pemilik rumah sakit, pemilik sekolah, pemilik perusahaan
dan bahkan menjadi stackholder.
Fase ketiga merupakan fase keributan
lanjut. Biasanya terjadi pada saat menjelang bel istirahat berbunyi. Hal ini
terjadi karena veteran kelas (barisan kursi kelima dan keenam) terbangunkan
oleh aroma jajanan dari arah kantin. Ditambah dengan hampir 50% konsentrasi
belajar siswa sudah mulai menuju kantin dan koperasi sekolah. Dan terakhir
adalah fase keributan final. Fase dimana perut dan stamina sudah terisi lagi
ditambah dengan menjelang berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Hanya ada dua
tipe guru yang mampu mengatasi suasana itu. Kalau bukan guru killer, ya guru penyabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar