Dengan cepat Mika mencari bangku di ruang kelas lain. Sambil
menunggu Mika mencari bangku, mereka menulis apa yang diperintah Madame untuk memperkenalkan diri,
harapan kedepannya bersama kelas baru ini beserta cita-cita yang ingin diraih
untuk masa depan. Yang pertama adalah Irfan, nama panjangnya adalah Muhammad Irfan
Fauzi. Dia adalah ketua kelas di kelas XII IPS 2. Sebenarnya dia adalah teman
Dipa sejak kelas X. Mereka bisa dekat karena saat sholat sering bertemu dan
ngobrol bersama pada saat sesudah sholat. Irfan merupakan anak yang baik,
pinter, tanggung jawab, serta berwajah tampan.
Yang kedua
adalah teman satu meja Dipa. Iya, benar.. si perempuan berkacamata. Namanya Syfayurina
Larasati, dia adalah anggota OSIS di sekolah mereka sekaligus wanita yang
mendapatkan gelar 10 perempuan si anak cerdas. Dia memiliki kacamata yang pas
untuk ukuran pipinya yang tembem, pupil mata yang hitam, tinggi badan yang
bantet, serta badan yang sedikit gemuk. Bisa dibilang seperti siswa PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini). Dibalik itu semua, dia memiliki wajah yang imut,
hidung yang mancung, otak pentium ++, serta senyum yang manis. Dia lebih
terlihat manis bila sedang membenarkan posisi kacamatanya.
Pelajaran Madame telah usai, tapi Mika belum
kembali. Tugas segera dikumpulkan. Setelah terkumpul, Madame meninggalkan kelas dan berpesan bahwa jika nanti Mika sudah
masuk kelas, suruh kumpulkan tugas yang tadi Madame berikan pada saat pulang sekolah. Tidak lama setelah Madame
meninggalkan kelas, seperti biasanya, hal ini menjadi tradisi di hampir penjuru
Indonesia. Sebenarnya bukan hanya di Indonesia saja, di negara maju juga sama,
yaitu setelah guru keluar dari kelas, suasana menjadi gaduh.
Dari lorong
kelas, kembali terlihat bayangan Mika yang sedang berjalan menuju arah kelas
sambil membawa bangku. Setelah masuk kelas dan duduk di kursinya, Mika diejek
habis habisan oleh Rafif, Pradia dan Zisochi. Suasana kelas makin gaduh karena
ulah mereka. Lelucon mereka membuat kami semua terbahak bahak. Merekalah yang
membuat suasana belajar menjadi hangat, mereka selalu membuat suasana menjadi
lebih semangat dengan bahan candaan mereka yang tiada habis-habisnya setiap
hari. Mereka selalu membuat kelas menjadi ramai.
Mika adalah salah satu teman
dikelompok belajar Dipa. Dia adalah teman yang mempunyai muka tebal, dia selalu
ditolak pada saat dia menyatakan perasaannya kepada teman-teman perempuan di
sekolah. Setiap dia dekat dan mencoba menarik perhatian dengan perempuan, pasti
perempuan tersebut memberikan tamparannya ke Mika. Walaupun begitu, tetap saja
Mika masih bergaya sok ganteng. Selain itu, kerjaannya hanya bisa mengejek saja.
Terutama mengejek Dipa.
Rafif, Pradia dan Zisochi. Mereka juga termasuk kedalam
kelompok belajar Dipa. Rafif adalah “Poin
Guard” tim basket di sekolah. Dan kerjaannya sama dengan Mika, dia selalu
mengejek Dipa. Selain jago dalam hal olahraga, Rafif juga ahli dalam bidang
ilmu teknologi dan komputer. Lanjut ke Pradia, dia adalah anak semata wayang.
Dia adalah teman yang pandai sekali menggambar. Mulai dari desain hingga sketsa
wajah, dia bisa.
Selain gambar, dia adalah “Ace” tim voli di sekolah. Dia
paling terkenal diantara semua anggota kelompok belajarnya karena selain
menjadi “Ace” dan mempunyai bakat
lukis serta gambar, dia mempunyai wajah yang tampan. Selain itu dia juga pandai
dalam menebak suatu teka-teki. Beralih ke Zisochi, dia adalah orang yang
menyenangi bidang seni dan musik. Diantara yang lain di kelompok belajarnya,
dialah yang jago dalam soal bermusik. Dia seperti beruang kutub. Badannya besar
dan bulet serta memiliki warna kulit yang putih. Persis seperti beruang kutub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar