Minggu, 06 Maret 2016

Jurnal si Dipa (Bab 3 Neko Bagian 4)

Yang baru masuk kelas dan yang ditakuti Mika dan Rafif namanya Feline. Feline merupakan salah satu anggota kelompok Sfya juga. Jika dia sudah marah, pasti satu kelas akan diam seketika. Kalian tahu kenapa ? menurut kabar yang beredar, sewaktu kelas XI, padasaat Feline sedang ngomong di depan kelas memberikan informasi, ada temannya yang ngobrol. Saking kesalnya, Feline langsung berteriak dan mengoceh sangat cepat. Seperti emak emak kos yang sedang menagih tunggakkan kamar kos selama dua bulan kepada mahasiswa. Makanya, mulai dari itu dia sering kami ledek dengan sebutan “ Emak emak kos yang lagi nagih uang kos ”. Feline selalu melindungi kelompok belajarnya. Maka dari itu mereka berani adu ledek dan debat dengan kelompok belajarku, karena mereka tahu bahwa Feline adalah senjata utama untuk mengalahkan kelompok belajar kami.

Satu persatu teman kami datang. Jam menunjukkan pukul 07 : 15. Pelajaran hari ini dimulai dengan pelajaran Geografi. Akan tetapi guru utama Geografi kami belum bisa mengajar untuk hari ini. Maka dari itu guru geografi kelas X yang membimbing kami belajar pada hari ini. Walaupun suasana pagi yang begitu dingin, tak menghambat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar hari ini. Akupun berbagi buku dengan Syfa lantaran bukunya belum bisa digunakan.

“ Oh iya, tadi kalo nggak salah dijalan. Syfa kayak ngambil kardus. Itu isinya apaan ? ” Tanyaku.
“ Iya dip, tadi dijalan sempet ngeliat ada tiga anak kucing yang terlantar. Jadi Syfa bawa aja ke sekolah. Kan kasihan kehujanan. “ Jawab Syfa
“ Terus kucingnya ditaruh dimana ? “ Tanyaku.
“ Syfa taruh disamping ruang KIR. “ Jawab Syfa.
“ Yasudah, nanti kita lihat lagi abis pulang sekolah. “ Kataku.


Aku dan Syfa kembali fokus ke pelajaran. Bel berbunyi untuk yang kedua kalinya, menandakan pelajaran Geografi telah selesai. Kini kami harus moving class. Oh iya, sekarang disekolahku sudah menggunakan sistem pembelajaran dengan cara berpindah pindah kelas. Menurut guru bimbingan belajarku sih, agar kita terbiasa nanti pada saat sudah menjadi anak kuliahan. Bukan hanya itu saja, ini juga termasuk dalam kurikulum pembelajaran baru. Akan tetapi hanya berlaku pada sekolah yang mempunyai ruang kelas yang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar