Jumat, 13 Januari 2017

Jurnal Si Dipa (Ketika Kita Merasa Kesal)

            Sore ini kami semua telah berhasil mengerjakan ulangan akhir semester. kini saatnya bagi kami untuk pulang kerumah masing masing. Di ruang 17, Dipa sibuk merapikan semua alat alat ujiannya. Memastikan tidak ada yang tertinggal, dan bergegas memakai jaket abu abunya. Yang murid lain pikirkan adalah besok masuk sekolah akan seperti hari hari biasanya, akan tetapi yang Dipa pikirkan adalah besok merupakan hari dimana dia akan menunjukan kepada Kira untuk memenangkan taruhan yang Kira berikan. Tinggal beberapa murid saja yang masih berada di area sekolah dan tinggal beberapa guru saja yang masih berada di ruang panitia untuk mengurus soal dan lembar jawab ulangan akhir semester. Dipa bergegas meninggalkan sekolah. hendak menuruni tangga, tiba tiba Rafif dan Agung memanggilnya sambil memperlihatkan bola basket.

Dipa, tunggu ! ayo kita main sebentar di lapangan sekolah.” Ajak Rafif.
Iya Dipa, latihan buat sparing besok.” Tambah Agung.
Ayo deh.” Jawab Dipa.

            Mereka pun bergegas menyusul Dipa yang hendak menuruni tangga. Setelah mereka sampai disampingnya, Rafif mulai menjahili Dipa.

Dip, di kelas gua masih ada Syfa sama temen temennya tuh.” Kata Rafif.
Tau ah, lagi males bahas Syfa.” Jawab Dipa.
Kenapa lu? galau? Gara gara dia belum jawab tentang perasaan lu ke dia ya? haha…” Kata Rafif.
Nah lho, emang belum dijawab sama Syfa fif?” Tanya Agung.
Jangan tanya gua lah, noh… tanya sama orang yang bersangkutannya aja langsung.” Jawab Rafif.
Emang belum dijawab dip?” Tanya Agung.
Tau ah…”  Jawab Dipa.

            Merekapun sampai di lapangan sekolah. Dipa, Rafif dan Agung mulai meletakkan tas dan mulai melepaskan jaket. Saatnya mereka mulai bermain basket. Dari arah ruang ujian Rafif, Syfa dan teman temannya keluar. Mereka memusatkan pandangannya kearah Dipa dan yang lainnya bermain basket  sambil menghabiskan waktu karena tanggung untuk pulang jam segini. Mereka bermain layaknya sedang latihan. Dimulai dari shoot 3 points hingga aley up. Jika dari mereka ada yang gagal memasukan bola ke ring basket, maka akan dikenakan hukuman berupa push up sebanyak 10 kali. Sesekali Dipa alihkan pandangannya untuk melihat kearah Syfa.

Syfa bingung nih, harus jawab apa ke Dipa.”  Kata Syfa.
Lah, emangnya belum dijawab jawab? udah hampir satu bulan loh Dipa nungguin.”  Tanya Andini.
Iya, Syfa belum berani ambil keputusan.” Jawab Syfa.
Ikutin kata hati aja syf…terus cepetan lah kasih jawabannya, kasihan Dipa nunggu terlalu lama.” Kata Feline.
Tapi Syfa beneran nggak suka, Syfa maunya kita itu kayak dulu aja, Syfa tuh mau belajar yang bener dulu buat nanti kuliah bisa masuk di universitas negeri. Lagipula Syfa udah nyaman kalo kita temenan aja kok.” Jawab Syfa.
Yaudah kalo itu bener dari hati Syfa, ungkapin aja ke Dipa.”  Kata Grace.
Tapi Syfa takut bikin Dipa marah.”Jawab Syfa.
Nggak kok, gue tau Dipa. Gua kan 8 jam ketemu Dipa terus. Dipa nggak bakal marah kok sama cewek yang jujur.”  Jawab Kirana.
Iya, gua kan sama Kirana udah dari kelas XI temenannya, jadi gua tau bener kok.” Jawab Andini.
Tapi Syfa masih ragu buat ngejawabnya.” Kata Syfa.
Yaudah, pikirin aja nanti malem, pikirin yang terbaik buat kalian berdua, jangan sampe nyesel nantinya. ” Kata Feline.
Iya Feline.” Jawab Syfa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar