Sabtu, 14 Januari 2017

Jurnal Si Dipa (Ketika Kita Merasa Kesal Bagian 5)

        Kini masuk kloter 2, Agung mengambil alih permainan. Sang kapten memerintahkan timnya agar bermain bertahan. Pertahanan tim ditingkatkan. Beberapa serangan berhasil dipatahkan. Akan tetapi tim lawan terus menyerang. Namun, yang namanya batu tetap saja bisa hancur bila terus menerus terkikis air. Tim Agung kecurian 4 angka oleh tim lawan. Kini kedudukan menjadi 14-15. Agung mulai mencari cara untuk mendapatkan angka. Sebelum terfikirkan caranya, tim mereka sudah kemasukan angka lagi. Kini menjadi 14-16. Dipa berada di posisi yang bagus. Agung dengan lantang berteriak “fast break” , Rafif melihat keberadaan posisi Dipa dan segera mengoper bola. Dipa berlari menuju ring lawan. Semua lawan segera berlari untuk mencegahnya mencetak angka. Setelah berada lumayan dekat di depan garis 2 point, Dipa berhenti. Dengan percaya diri, dia melakukan shoot. Nice… semua bersorak. Kedudukan menjadi 17-16.

        Pemain lawan meminta break. Tim Agung segera menuju pelatih untuk meminta minum. Pemain basket perempuannya kini sibuk memberikan minum. Setelah minum, Rafif diberikan arahan oleh pelatih. Dipa segera menuju tasnya untuk membaca SMS yang tadi belum sempat dibacanya.

Syfa, liat tuh, Dipa mau ambil handphonenya !” Kata Andini.
Aduh…gimana nih…?” Panik Syfa.
Yah…gawat deh.” Kata Andini.

Dipa, maaf ya baru sekarang balesnya. Soalnya Syfa baru berani sekarang hehe…kita temenan aja ya, Syfa nggak suka sama Dipa. Syfa lebih nyaman kayak gini, lagipula Syfa mau fokus belajar dulu. Jadi kita temenan aja ya. Kita bersaing sama sama ya buat hadapi UN dan SNMPTN.

         Suasananya kini berubah. Dipa tidak mengerti, mengapa kini suara keramaian ini menjadi hilang. Hanya terdengar suara detak jantungnya. “ Perasaan apa ini ? Apakah aku sakit hati ? kenapa ? Sekarang lebih terasa tegang dari sebelumnya. Aku tak percaya, aku tak mengerti,aku tak tahu apa yang aku harus lakukan setelah ini. Pesan singkat yang Syfa kirim itu menempati kepalaku. Aku tahu, aku mengerti semuanya, dan aku yakin bahwa aku mengerti semuanya.” Hanya itu yang Dipa katakan padasaat membaca pesan singkat dari Syfa. Akhirnya Dipa balas pesan dari Syfa dengan singkatnya. Dipa tersenyum kecil setelahnya, dan bergegas menuju timnya.


Iya, Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar