Kini masuk kloter 2, Agung mengambil
alih permainan. Sang kapten memerintahkan timnya agar bermain bertahan.
Pertahanan tim ditingkatkan. Beberapa serangan berhasil dipatahkan. Akan tetapi
tim lawan terus menyerang. Namun, yang namanya batu tetap saja bisa hancur bila
terus menerus terkikis air. Tim Agung kecurian 4 angka oleh tim lawan. Kini
kedudukan menjadi 14-15. Agung mulai mencari cara untuk mendapatkan angka. Sebelum
terfikirkan caranya, tim mereka sudah kemasukan angka lagi. Kini menjadi 14-16.
Dipa berada di posisi yang bagus. Agung dengan lantang berteriak “fast break” , Rafif melihat keberadaan
posisi Dipa dan segera mengoper bola. Dipa berlari menuju ring lawan. Semua
lawan segera berlari untuk mencegahnya mencetak angka. Setelah berada lumayan dekat
di depan garis 2 point, Dipa berhenti. Dengan percaya diri, dia melakukan shoot. Nice… semua bersorak. Kedudukan
menjadi 17-16.
Pemain lawan meminta break. Tim Agung segera menuju pelatih
untuk meminta minum. Pemain basket perempuannya kini sibuk memberikan minum.
Setelah minum, Rafif diberikan arahan oleh pelatih. Dipa segera menuju tasnya
untuk membaca SMS yang tadi belum sempat dibacanya.
“Syfa, liat tuh, Dipa mau ambil handphonenya
!” Kata Andini.
“Aduh…gimana nih…?” Panik Syfa.
“Yah…gawat deh.” Kata Andini.
“Dipa, maaf ya baru sekarang
balesnya. Soalnya Syfa baru berani sekarang hehe…kita temenan aja ya, Syfa
nggak suka sama Dipa. Syfa lebih nyaman kayak gini, lagipula Syfa mau fokus
belajar dulu. Jadi kita temenan aja ya. Kita bersaing sama sama ya buat hadapi
UN dan SNMPTN.”
Suasananya kini berubah. Dipa tidak
mengerti, mengapa kini suara keramaian ini menjadi hilang. Hanya terdengar
suara detak jantungnya. “ Perasaan apa
ini ? Apakah aku sakit hati ? kenapa ? Sekarang lebih terasa tegang dari
sebelumnya. Aku tak percaya, aku tak mengerti,aku tak tahu apa yang aku harus
lakukan setelah ini. Pesan singkat yang Syfa kirim itu menempati kepalaku. Aku
tahu, aku mengerti semuanya, dan aku yakin bahwa aku mengerti semuanya.”
Hanya itu yang Dipa katakan padasaat membaca pesan singkat dari Syfa. Akhirnya
Dipa balas pesan dari Syfa dengan singkatnya. Dipa tersenyum kecil setelahnya, dan
bergegas menuju timnya.
“Iya, Terimakasih.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar