Dipa dan yang lainnya kini sampai di
ruangan basket. Pelatih membicarakan strategi untuk memenangkankan pertandingan
ini. Ditengah tengah penjelasan pelatih, handphone
Dipa bergetar. Namun dihiraukannya saja karena dia ingin bersikap profesional.
Kini penjelasan telah usai. Pada kloter pertama Rey ditugaskan mengatur
jalannya permainan oleh pelatih. Sedangkan pada kloter 2 dan 3, Agung dan Rafif
ditugaskan untuk mengatur jalannya permainan. Dipa membawa tasnya menuju
lapangan pertandingan. Kini pertandingan dimulai.
“Inget ! kita main cuma sampe 3 kloter. Gua
nggak butuh kita menang telak. Yang penting kita menang aja. Gua pengen pola
waktu kita latihan digunain, biar nggak tabrakan nanti sama temen yang lain.” Kata
pelatih.
“Siap kak.” Jawab serempak.
“Dipa…sini dulu.” Panggil pelatih.
“Iya kak ? kenapa ?” Tanya Dipa.
“Lu harus main bagus hari ini. Soalnya
sebentar lagi imut bakalan nonton lu.” Kata pelatih.
“Siapa kak?” Tanya Dipa.
“Udah, lu mainnya yang bagus aja… ntar juga
tau maksud gua kok.” Kata pelatih.
“Iii…iya kak.” Kata Dipa.
Dipa tak mengerti apa yang dikatakan
oleh pelatih. Dia hanya bilang “ iya dan
iya “ saja agar bisa mempercepat percakapannya dengan pelatih. Dipa mulai
dengan percaya dirinya. Berdiri di lapangan dan membantu mengatur jalannya
permainan. Angka pertama dicetak melalui aley
up dari Farhan. Kini kedudukan menjadi 2-0. Tidak hanya itu saja. Kini giliran
Rafif, Agung dan Rey. Melalui shoot 2
points Rafif, aley up dari Agung, serta driving
dari Rey, tim kami unggul telak 10-0. Tim lawan kini main ngotot. Pemain
bernomor punggung 11 itu mampu melakukan shoot
3 points sebanyak 3 kali. Kedudukan
kini menjadi 10-9. Satu serangan lagi tercipta melalui aley up pemain lawan. Kini menjadi 10-11, permainan semakin seru.
Dipa tak mau kalah dengan si nomor punggung 11 itu. Passing Rafif mengarah padanya. Kesempatan ini digunakan untuk memasukan angka. Alhasil melalui
driving, Dipa berhasil menyumbangkan
2 angka. Kedudukan menjadi 12-9.
Bel pulang berbunyi. Semua siswa
keluar dari ruangannya masing masing. Mika, Pradia, Raka, Irfan, Zisochi dan
yang lainnya bergegas menonton dari depan ruang kelas. Teriakan dari anak anak
jurusan IPA membuat mereka lebih bersemangat. Dipa melihat kearah ruangannya,
Grace dan yang lainnya bersorak mendukung. Dipa melihat kearah Syfa. Dia tak
mengerti mengapa wajah Syfa terlihat gelisah. dilanjutkannya lagi pertandingan
hingga akhir kloter. Diakhir akhir kloter pertama, tim Agung melakukan serangan
kilat. Dipa berhasil melakukan shoot
3 points. Semua bersorak meriah.
Seperti sedang berada dikejuaraan nasional rasanya. Kloter pertama selesai.
Kedudukan kini menjadi 14-11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar