Sabtu, 14 Januari 2017

Jurnal Si Dipa (Ketika Kita Merasa Kesal Bagian 4)

     Dipa dan yang lainnya kini sampai di ruangan basket. Pelatih membicarakan strategi untuk memenangkankan pertandingan ini. Ditengah tengah penjelasan pelatih, handphone Dipa bergetar. Namun dihiraukannya saja karena dia ingin bersikap profesional. Kini penjelasan telah usai. Pada kloter pertama Rey ditugaskan mengatur jalannya permainan oleh pelatih. Sedangkan pada kloter 2 dan 3, Agung dan Rafif ditugaskan untuk mengatur jalannya permainan. Dipa membawa tasnya menuju lapangan pertandingan. Kini pertandingan dimulai.

Inget ! kita main cuma sampe 3 kloter. Gua nggak butuh kita menang telak. Yang penting kita menang aja. Gua pengen pola waktu kita latihan digunain, biar nggak tabrakan nanti sama temen yang lain.” Kata pelatih.
Siap kak.” Jawab serempak.
Dipa…sini dulu.” Panggil pelatih.
Iya kak ? kenapa ?” Tanya Dipa.
Lu harus main bagus hari ini. Soalnya sebentar lagi imut bakalan nonton lu.” Kata pelatih.
Siapa kak?” Tanya Dipa.
Udah, lu mainnya yang bagus aja… ntar juga tau maksud gua kok.”  Kata pelatih.
Iii…iya kak.” Kata Dipa.

       Dipa tak mengerti apa yang dikatakan oleh pelatih. Dia hanya bilang “ iya dan iya “ saja agar bisa mempercepat percakapannya dengan pelatih. Dipa mulai dengan percaya dirinya. Berdiri di lapangan dan membantu mengatur jalannya permainan. Angka pertama dicetak melalui aley up dari Farhan. Kini kedudukan menjadi 2-0. Tidak hanya itu saja. Kini giliran Rafif, Agung dan Rey. Melalui shoot 2 points Rafif, aley up dari Agung, serta driving dari Rey, tim kami unggul telak 10-0. Tim lawan kini main ngotot. Pemain bernomor punggung 11 itu mampu melakukan shoot 3 points sebanyak 3 kali. Kedudukan kini menjadi 10-9. Satu serangan lagi tercipta melalui aley up pemain lawan. Kini menjadi 10-11, permainan semakin seru. Dipa tak mau kalah dengan si nomor punggung 11 itu. Passing Rafif mengarah padanya. Kesempatan ini digunakan untuk memasukan angka. Alhasil melalui driving, Dipa berhasil menyumbangkan 2 angka. Kedudukan menjadi 12-9.


          Bel pulang berbunyi. Semua siswa keluar dari ruangannya masing masing. Mika, Pradia, Raka, Irfan, Zisochi dan yang lainnya bergegas menonton dari depan ruang kelas. Teriakan dari anak anak jurusan IPA membuat mereka lebih bersemangat. Dipa melihat kearah ruangannya, Grace dan yang lainnya bersorak mendukung. Dipa melihat kearah Syfa. Dia tak mengerti mengapa wajah Syfa terlihat gelisah. dilanjutkannya lagi pertandingan hingga akhir kloter. Diakhir akhir kloter pertama, tim Agung melakukan serangan kilat. Dipa berhasil melakukan shoot 3 points. Semua bersorak meriah. Seperti sedang berada dikejuaraan nasional rasanya. Kloter pertama selesai. Kedudukan kini menjadi 14-11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar